Rabu, 02 November 2011

AKU DAN KESEPIANKU

Aku mulai terbiasa ketika terabaikan,
menikmati setiap kesepian dan keterasingan yang mulai akrab akhir-akhir ini.
Mulai membenci setiap waktu yang menyatukan.

Kupilih menyepi karena berdua melelahkan,
kau teramat ‘benar’

Aku,..? tlah habis waktuku,
meski sekedar menarik ujung bibirku untuk sebuah senyuman.

bicaralah apa saja,mungkin laguku yang tak kunjung berirama.
kelabunya syairku…
tak mungkin ku rangkai pelangi,
jika waktu slalu menghadirkan badai.

aku mulai bisu,…
tak teraba,dan tak merasa.
menjadi asing di duniaku sendiri,
mereka bicara tentang potret bahagia,
tentang kemashyuran kau dan dia,
disudut ini,tak ada siapapun !
hanya aku,…dengan sepi yang mulai membunuhku.
ketika angin tak lagi menyejukan,…pilu !.

REMUK

Aku disini,
remuk hatiku…
berharap angin membawaku tak menyentuh
berharap waktu menggerusku

Dia yang datang
dengan janji kasih abadi
Semalam…hanya semalam,
kalian membekukan dan menghancurkan
kutahan polah tingkah kekasihku,
kini…
aku jatuh terjengkang,
dengan luka disepenuh hatiku,
menghancurkan benteng pertahananku ke titik terjauh
kau tabur duri di setiap jengkal langkahku,
menusukku…hingga berdarah-darah !
Kau hadiahkan aku rasa sakitnya

Kau dengan dirinya saja,
kalian pantas dipersandingkan.
Bukan aku…
bukan cintaku,
Luka ini akan membuatku kian dewasa,
dan penyesalan akan melingkar dilehermu selamanya
Bukan aku yang tak pantas,
tapi kau…
karena,aku terlalu indah untuk kau dustakan.

Penyesalan tak akan tertandingkan oleh apapun saja
tak kusesali mencintaimu seperti ini.
yang hanya bisa menjauh pergi…
karena yg kupeluk hanyalah cinta,bukan kau !
seluruh diriku menjelma cinta,
dan kau…
hanya tinggal bayang-bayang.