Selasa, 10 Januari 2012

KENANGAN TENTANGMU

Rinai hujan senandungkan nada indah tetangmu,
semilir angin malam berhembus lembut
membawaku pada kebeningan tepian hatiku,

Di sana ku temui kembali kenangan tentangmu
ku eja satu persatu torehan tinta cintamu
yang berselimutkan kemewahan mutiara  

Pesona keindahan yang mengagumkan,
bahasa cintamu menyihir rasa
cahaya cintamu berpendar terangi gelapku

Cintamu,
mengantarkan aku pada mimpi terindah
mengubah sedih jadi senyum manis
rapuh menjelma kuat
Cintamu
mengajariku pengertian tertinggi tentang kesejatian cinta
membawaku pada tanya yang tak butuh lagi jawaban
mengantarku pada jalan yang aku cari selama ini

By: Ichayang Abdullah

Minggu, 08 Januari 2012

Siksa Cinta


Di kala waktu terus berlalu,,
Jantung nyaris Tak berdetak
Hati remuk di Hantam gelombang Cinta,,
Raga lunglai tak berdaya,,
Hujan air mata membanjiri kegundahan Hati,,
Mulut terkunci diam seribu bahasa,,
Sakit Hati ini meluas Semakin menusuk Sukma,,
Hati Luka Tergores Cinta,,
Hati perih disiram badai air mata,,
Dada Semakin Sesak dipenuhi brjuta tanda tanya,,
Sakit ini b’rtambah dikala mengingat dirinya,,
Sakit ini Sungguh menggerogot didalam dada,,
Kebahagiaan yang di damba berbalik menjadi derita,,
Harapan terasa Sirna ditelan air mata,,
Semua menghilang dari Harapan,,
Cinta,,,,
Cinta itu tinggal Cerita dikala Malam,,
Cinta itu Hilang Tertutup kabut Hitam,,
Baunya yang dulu menebar kebahagiaan,,
kini berubah menebar kesakitan yang mendalam,,
Sakit Hati ini begitu Membuat Hancur hati,,
Sakit Hati ini begitu membuat derita ,,
Sakit Hati ini begitu Menggerogoti Senyum ku,,
KeSakitan Karena CINTA,,

ahhhhhhhhh,,,,,,,,

Ingin rasa aku menjerit,,
Menjerit Karena Sakit,, sakit,,
Hari-hari Penuh dengan air mata,,
Air mata yang tiada seorang pun mengerti Derita sakit nya,,
Kapankah Hujan badai ini akan berhenti,,
berhenti menerjang hati yang Lemah,,akan Cinta
Kapan Air mata ini berubah permata,,???
Kapan duka ini menjadi bahagia,,???
kapan tangis ini menjadi tawa,,???
Sungguh aku tak tau kapan Semua itu akan berubah,,
Hingga kini aku berada dalam belenggu derita,,
yang penuh air mata ,,

Pertanyaan Sepasang Kumbang

Di sana aku melihat lagi…di kegelapan barisan bukit….
Rembulan yang bersinar penuh…
cahayanya jatuh menyebar di seluruh samudera biru….
berkilauan di antara riak gelombang yang menari…

Di sana aku melihat lagi…setelah sekian lamanya
aku menunggu…rembulan yang bersinar penuh..
Semburat cahayanya menerpa seluruh tubuhku..
Serasa hangat menjalar melalui nadi nadiku…
Aku bertanya padamu wahai rembulan malam…

Di manakah engkau selama ini…?
Aku merindu untuk memandangmu…
bunga bunga malam merindu siraman cahayamu…
burung burung malam pun bertanya tentang dirimu…
Aku bertanya padamu wahai sahabat kecilku…
Tentang apakah rupanya rembulan merona..?

Raut wajahnya di sembunyikan di balik awan…
Kadang dibalik pulau pulau yang berbukit….
Sepasang kunang hanya saling berpandangan.

Aku bertanya kepada gemeriak ikan lumba lumba…
adakah engkau mengerti tentang wajah rembulan yang merah merona…?
Kadang dia sembunyikan seri wajahnya di balik kerudung malam…
hingga pancaran wajahnya di selimuti keremangan kabut malam…

Nampaknya ia hanya tersenyum tersipu malu…
hingga bertanyalah sepasang kumbang…
”wahai Rembulan ada apakah gerangan….?”

Di malam ini aku melihat rembulan yang bersinar penuh…
cahayanya menerobos di sela dedaunan.
Kilauannya menyebar ke seluruh samudera…
hingga aku terpana menengadah merasakan…
keindahannya dengan seluruh jiwa raga…

Di Ujung Batas Penantian

Disini…..
Aku masih Memanggang Rindu ini
Diantara Kering Ranting dan Dedaunan
Serta sepi Angin Sore itu

Sempat terbersit sepenggal harap
Pada burung yang membawa Rinduku terbang
Dan memajangnya di ujung langit
Agar kau mengerti……..
Rinduku padamu demikian dalam….
( Mengekang dan menawan jiwaku )

Namun …..
Masih Ada terselip Cemas
Saat Waktu masih saja menghabiskan kesendirianku
Hingga rindu ini menghujat pada Janji
Kapan semua ini akan berakhir….?

Sekarang aku telah sampai
Diujung batas penantianku
Ingin kudekap bayangmu terakhir kali
Sekalian ucapkan selamat tinggal
Dan biarkan kesetiaan dan rindu ini
Kan kubawa Pergi …. !

Kamis, 05 Januari 2012

Lolong Getir Jiwa


Tuhan..
Maaf jika aku kembali meragukan semua ini..
Semua hal yang kau janjikan…
Tentang keadilan hidup..
Tentang bahagia
Tentang apapun di hidup…
Maafkan aku Tuhan..
Aku tahu Kau tak kan acuhkan semua dariku…
Semua kata bijak yang
Jau titipkan ke monser monster pembual itu
Tak akan sanggup merupah persepsiku tentang semua ini…
Karena aku yang mengalami
Tuhan..tlah Kau ciptakan aku menjadi monster getir dan gelap..
Yang hanya sebatas boleh berada diantara iya dan tidak
dikehidupanku..
Hingga kadang aku merindukan mati…
Agar aku dpatkan kepastian…

Kamis, 22 Desember 2011

IBU


Tangan halus kau pungut aku dari kolam
Mandikan air dingin di sekujur tubuhku yang kotor
Hangatmu tulus rajut jiwa kanak-kanakku
Rentangkan samudera angan tinggi bocah seusiaku
Ibu……
Bidadari surga yang kuraih di perjalananku yang panjang
Meski bukan goa garbamu tempatku berasal
Namun kau telah kunobatkan jadi ibu jiwa dan ibu raga bagiku
Ibu…….
Ingatku ketika kau korek isi dompetmu
Demi permintaan polos kanak-kanak akan mobil-mobilan kecil
Demi turutkan selera lidah bocah yang menetes liur rasa es cream
Ingatku ketika kau ajar aku baca huruf hijaiyah
Luruskan lidahku yang kaku tak biasa mengaji
Bukakan mataku cintai kalam Illahi
Ibu……………….
Apa kabar ibu disana ?
Doaku senantiasa kutitip lewat wanginya melati yang kau tanam

Rabu, 21 Desember 2011

BIRU LANGIT PUDAR

Pernah ku bawa asaku terbang
Menyusuri puing-puing awan
Melintasi pecahan-pecahan pelangi
ku gantungkan harapku dilangit
dan kusampaikan mimpiku dngan doaku.
langit yang cerah itu
menguatkan hatiku akan semua mimpiku
sejuta keyakinanku mulai tertata dengan indah
namun kini langitku tertutup awan
asaku yang tergantung tak terlihat lagi
hatiku mulai meluluh
harapanku mulai melemah
dengan seketika keyakinan ku hancur lebur menjadi debu
serentak seperti menggoyahkan semangatku
dan memaksa meneteskan air mataku
kini tinggal aku sendiri
dengan mata yang meneteskan airnya
ku tatap langitku yang telah lusuh
Oh Tuhan
kenapa harus seperti ini?
kenapa kegagalan itu datang
disaat aku tlah menggantungkan harapku
setinggi biru langit itu???