Rabu, 21 Desember 2011

BIRU LANGIT PUDAR

Pernah ku bawa asaku terbang
Menyusuri puing-puing awan
Melintasi pecahan-pecahan pelangi
ku gantungkan harapku dilangit
dan kusampaikan mimpiku dngan doaku.
langit yang cerah itu
menguatkan hatiku akan semua mimpiku
sejuta keyakinanku mulai tertata dengan indah
namun kini langitku tertutup awan
asaku yang tergantung tak terlihat lagi
hatiku mulai meluluh
harapanku mulai melemah
dengan seketika keyakinan ku hancur lebur menjadi debu
serentak seperti menggoyahkan semangatku
dan memaksa meneteskan air mataku
kini tinggal aku sendiri
dengan mata yang meneteskan airnya
ku tatap langitku yang telah lusuh
Oh Tuhan
kenapa harus seperti ini?
kenapa kegagalan itu datang
disaat aku tlah menggantungkan harapku
setinggi biru langit itu???

1 komentar:

  1. aku tak peduli hembusan angin yg menerpa wajahku
    ku ingin juga tak peduli ttg kisah biru langit pudar yg kamu ceritakan itu,
    tapi kurasakan rintihan di sana, memanggil hati tuk ikut merasakan.
    ( Icha )

    BalasHapus