Kamis, 22 Desember 2011

IBU


Tangan halus kau pungut aku dari kolam
Mandikan air dingin di sekujur tubuhku yang kotor
Hangatmu tulus rajut jiwa kanak-kanakku
Rentangkan samudera angan tinggi bocah seusiaku
Ibu……
Bidadari surga yang kuraih di perjalananku yang panjang
Meski bukan goa garbamu tempatku berasal
Namun kau telah kunobatkan jadi ibu jiwa dan ibu raga bagiku
Ibu…….
Ingatku ketika kau korek isi dompetmu
Demi permintaan polos kanak-kanak akan mobil-mobilan kecil
Demi turutkan selera lidah bocah yang menetes liur rasa es cream
Ingatku ketika kau ajar aku baca huruf hijaiyah
Luruskan lidahku yang kaku tak biasa mengaji
Bukakan mataku cintai kalam Illahi
Ibu……………….
Apa kabar ibu disana ?
Doaku senantiasa kutitip lewat wanginya melati yang kau tanam

Rabu, 21 Desember 2011

BIRU LANGIT PUDAR

Pernah ku bawa asaku terbang
Menyusuri puing-puing awan
Melintasi pecahan-pecahan pelangi
ku gantungkan harapku dilangit
dan kusampaikan mimpiku dngan doaku.
langit yang cerah itu
menguatkan hatiku akan semua mimpiku
sejuta keyakinanku mulai tertata dengan indah
namun kini langitku tertutup awan
asaku yang tergantung tak terlihat lagi
hatiku mulai meluluh
harapanku mulai melemah
dengan seketika keyakinan ku hancur lebur menjadi debu
serentak seperti menggoyahkan semangatku
dan memaksa meneteskan air mataku
kini tinggal aku sendiri
dengan mata yang meneteskan airnya
ku tatap langitku yang telah lusuh
Oh Tuhan
kenapa harus seperti ini?
kenapa kegagalan itu datang
disaat aku tlah menggantungkan harapku
setinggi biru langit itu???

Hanya UntukmU


Diam seribu bahasa
Seiring dengan bergulirnya butiran bahagia
Membasahi dunia
Tak mampu berkata
Hanya pena yang mampu menari
Di atas kertas yang tak bernoda
Kala teringat akan dirimu
"Perbedaan yang mmbentang
Membuatku tak mampu menatap dunia
Tapi tak pernah sedikitpun
Menggetarkan langkahmu tuk terus menyayangiku

Kau yang terindah
Mampu memahamiku
Memberi warna khdpanku
Yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya
Terima Kasih………
Seuntai ">yang hanya dapat kupersmbahkan untukmu
Yang tak pernah lelah menjagaku
Yang tak pernah letih menemaniku
Yang tak pernah bosan membuatku tersenyum
Anugrah terindah telah dekat denganmu
Berharap ini semua sebuah mimpi
Karena

RASA TAK SAMPAI

Bagimu mungkin aku bukan pribadi yang kau cari.
Lamunanku tentangmu mungkin hanya ilusi,
Bayangmu dalam benakku telah menacap bagai duri,
Selalu sakit ketika mendengar berita dari angin sepi

Dirimu yang aku nanti
Sampai hilang denyut nadi
Sampai anganku tak lagi melayang mencari
Mencarimu dalam sebuah ilusi

Kau akan selalu di hati
Damai, bersemayam tanpa arti
Aku hanya sebongkah tongak
Yang sedang merindukan bidadari

Mungkin aku akan jatuh  dan mati
Dan aku tak mau melihatmu bersedih
Sampai mataku terpejam dalam pelukan Sang Pengasih
Ditemani sang bidadari yg bersih

Aku hanya ingin melihatmu tersenyum
Bagai bunga dimusim hujan
Bermekaran, penuh wewangian yang tajam
Aku akan selalu mencintaimu
Sampai Alira darahku berhenti.


Selasa, 13 Desember 2011

RINTIHAN FAJAR

Wahai sang fajar antarkan aku pada senyumya
Bawa aku pada rindunya
Ikhlaskan jemariku membelai rambut indahnya
Biarpun terikmu ingatkan luka

Kembang di taman jiwa telah mekar
Tebarkan senyum wewangian
Para kumbang penikmat madu akan terbang hinggap
Tak hayal mereka akan pergi meningalkan

Beranda hatiku telah penuh akan rindu
Cahayamu menyinari goresan dihati
Yg luka oleh sayatan penghianatan
Semoga kau bisa obati luka itu
dengan cinta tulusmu.

LAMUNAN TENTANGMU

Dalam sendumu, aku menadah pilu
Menanti kegetiran hati yang sayu,
Mungkin hanya itu yg dapat aku baca
Dari sinar matamu

Bukan tentang bintang yg merindu sang bulan,
Tapi tentang hujan dengan keikhlasan
Rintiknya tak dapat kuhitung dengan jariku yg lentik
Hanya dapat aku pandangi dengan mataku yg berembun,

Hatiku dalam kabut kelam
Senja pun engan menyapa karma
Melangkah tertatih
Tersipu lirih

Ajarkan diriku mengenal aku
Tuntunlah diriku mengapai aku,
Jika dia tau batapa riuhnya ombah didadaku
Penuh sesak dengan lamunan tentangmu.

Rabu, 02 November 2011

AKU DAN KESEPIANKU

Aku mulai terbiasa ketika terabaikan,
menikmati setiap kesepian dan keterasingan yang mulai akrab akhir-akhir ini.
Mulai membenci setiap waktu yang menyatukan.

Kupilih menyepi karena berdua melelahkan,
kau teramat ‘benar’

Aku,..? tlah habis waktuku,
meski sekedar menarik ujung bibirku untuk sebuah senyuman.

bicaralah apa saja,mungkin laguku yang tak kunjung berirama.
kelabunya syairku…
tak mungkin ku rangkai pelangi,
jika waktu slalu menghadirkan badai.

aku mulai bisu,…
tak teraba,dan tak merasa.
menjadi asing di duniaku sendiri,
mereka bicara tentang potret bahagia,
tentang kemashyuran kau dan dia,
disudut ini,tak ada siapapun !
hanya aku,…dengan sepi yang mulai membunuhku.
ketika angin tak lagi menyejukan,…pilu !.

REMUK

Aku disini,
remuk hatiku…
berharap angin membawaku tak menyentuh
berharap waktu menggerusku

Dia yang datang
dengan janji kasih abadi
Semalam…hanya semalam,
kalian membekukan dan menghancurkan
kutahan polah tingkah kekasihku,
kini…
aku jatuh terjengkang,
dengan luka disepenuh hatiku,
menghancurkan benteng pertahananku ke titik terjauh
kau tabur duri di setiap jengkal langkahku,
menusukku…hingga berdarah-darah !
Kau hadiahkan aku rasa sakitnya

Kau dengan dirinya saja,
kalian pantas dipersandingkan.
Bukan aku…
bukan cintaku,
Luka ini akan membuatku kian dewasa,
dan penyesalan akan melingkar dilehermu selamanya
Bukan aku yang tak pantas,
tapi kau…
karena,aku terlalu indah untuk kau dustakan.

Penyesalan tak akan tertandingkan oleh apapun saja
tak kusesali mencintaimu seperti ini.
yang hanya bisa menjauh pergi…
karena yg kupeluk hanyalah cinta,bukan kau !
seluruh diriku menjelma cinta,
dan kau…
hanya tinggal bayang-bayang.

Rabu, 12 Oktober 2011

Senja hari ini mengapa begitu berbeda tak tampak langit barat berarak merah pekat semua tertututp awan jingga ... Cinta hari ini mengapa begitu berbeda saat hidup semakin senja cinta sejati peluk raga buatku rasakan kejam cinta Walau cinta ini belum merekah, bak bunga belum ternoda asa tapi rasa ini telah tenggelam dalam sanubari jiwa Ku tahu cinta ini terantuk di ujung senja kan ku bawa semua lewat harum kamboja di pelabuhan jiwa

Senin, 09 Mei 2011

DERITAKU

Pada akhirnya aku akan kembali ke pangkuaNYA
Dengan segenap dosaku yang belum sempat aku hapus
Dengan nalurikau yang semakin meratap
Siap atau tidak siap aku pasti dipanggilNYA
Cinta hanya tinggal cerita
Mungkin ceritanya berakhir dusta
Ceritaku semakin niris jika ditelusuri
Damai dalam hatiku sudah tiada lagi
Ombak pun terbahak melihatku
Angin pun menitipkan salam untukNYA
Hari tinggal menanti
Waktu semakin terpaku
Kini hanya satu rasa dalam diriku
SAKIT
SAKIT
Dan
SAKIT

Kamis, 14 April 2011

AKU DAN AKU

Aku hanya manusia yang lemah tanpa daya
Mengeluh adalah naluriku
Menangis adalah bahasa sedihku
Tertawa adalah jalinan batinku
Merangkai kata adalah isi hatiku

Aku. tak akan ada yang bisa menjawab begitupun aku
Aku. tak akan ada yang bisa bertanya tentang aku

Kini aku dan hatiku sedang sunyi
Dipapah ombak lautan yang kian ganas dan memanas

Aku dihina oleh diriku
Aku dicaci oleh diriku

Suatu saat diriku akan mengerti tentang aku
Suatu saat diriku akan tau pengorbanan aku

Saat itulah diriku akan membutuhkan aku
Dan saat itulah diriku akan kehilangan aku.

Kamis, 17 Februari 2011

Ketidak berdayaan cinta tanpa singasana

Bias sinar rembulan di malam itu
Membawaku dalam lamunan yang kelabu
Ingin aku bersandar pada rembulan itu
Tapi tidak akan mungkin terjadi
Karna aku sedang dalam kubangan lumpur yang pekat
Sampai mata kakiku tak bisa melihat indahnya malam itu
Kakiku terjerat jerami yang telah busuk
Mungkin esok hari sudah menjadi pupuk bagi tanaman yang ada di sekitarnya
Aku hanya bisa diam ketika cacing-cacing mengelitik di dasar telapak kakiku
Hatiku niris tanpa arti yang pasti
Tak sadar embun di mataku telah mencair, menetes mencari bayangmu
Tuhan . . . .!
Aku tak sangup lagi berteriak lantang
Aku tak sangup lagi bersiul merdu
Aku tak sangup lagi bercerita tentang sekawanan gembala
Aku tak sangup lagi bermimpi dalam tidurku
Sekarang . . . .!
Aku hanya angan
Aku hanya lamunan
Aku hanya impian
Dan aku hanya hayalan yang tiada nyata
Aku hanya berhayal dalam mimpi
Dan aku bermimpi dalam hayalan
Cerita indah hanya kedustaan
Cerita lucu hanya pengobat pilu
Aku ingin terbang ke awan bersama malaikat-malaikat penjaga alam
Syair-syairku kini hanya bercerita tentang
Kekejaman cinta
Keangkuhan hati
Kemunafikan diri
Dan ketidakberdayaan cinta tanpa singasana

Rabu, 16 Februari 2011

AKU MENCINTAIMU SAMPAI AKHIR HAYATKU

Beranda di sore itu, menabur kemesraan dalam bayang kelabu, meraup mimpi dalam angan yang sayu. Aku bersama kawanan pengembala mengapai angan yang tiada kenyataan, aku mencintaimu sayang dari segala asa dan naluriku, menyatu dalam angan malamku, disini aku menanti kepastian yank aku tunggu, akankah ia kembali seperti dulu lagi? Nafasku terhela menelan ludah pun tak terasa, bagai simfoni di siang hari yang layu ditejang genangan angan yang terkulai, hembusan nafasku yang kian hari kian tersedu tiada kabar berita darinya sang tujuan hati, anganku merenda reda untuk menerima dengan lapang dada, tapi dadaku sesakan tiada ruang kosong untuk berfikir kedepan.
Sayang setega itukah dirimu padaku? Aku menyayangimu dari segala penjuru naluriku, aku tau itu mungkin bukan pilihan hatimu, tapi aku juga tau cintamu kepadaku tak sebesar cintaku padamu, ikuti kata hatimu janganlah kau menjadi anak yang menentang orang tua seperti halnya aku yang telah mendurhakai orang tuaku hanya demi rasa cintaku kepadamu, meskipun hatimu bagai gugusan gunung berapi yang suatu saat akan memuntahkan lahar panasnya ke mukaku.
Singasanamu tak mungkin ku gapai walau semua upaya yang telah aku lakukan untukmu, siulku tak lagi bisa bergema karena senyummu telah sirna dari pandanganku, tawaku hanya layu terunduk dalam benam kerinduanku padamu. Aku hanya ingin kau tau bahwa aku mencintaimu sampai akhir hayatku.

Senin, 14 Februari 2011

SEJAK KAU TIADA

Tak kumiliki lagi yang sepertimu
Tuk kedua kali ..
Tiada harapan lagi sejak kau tiada
Tinggalkan aku ..
Apakah mungkin harapan mati yang kuharapkan
Sejak kau pergi . .
Apakah mungkin
Semua t’lah berakhir ..
Tak pernah terlupakan
Indah raut wajahmu ..
Tak akan mampu hilang
Cinta tulus darimu ..
Sejak kau tiada ..
Menutup kenangan antara kita
Tak mungkin ada harapan lagi
Kau tak tergantikan ..
Sejak kau tiada
Menutup kenangan antara kita ..

MIMPIKU TERSIRAP DALAM KETIDAKPASTIAN

Senja itu merajut sebuah harapan hampa dalam angan, hatiku tersayat pisau bermata dua, manisnya lidah tak semanis hatinya. Aku berpantun dalam sepi, menyanyi dalam perihnya hati ini, membisu dalam lekuk pilunya jiwa, tawaku hanya celoteh tangis dari kegundahan hati. Mungkin air mataku telah kering oleh kobaran api dalam hati, untuk kembali tiada mungkin lagi, berpisah itu kata kunci. Lalu kemana aku harus pergi? Semuanya telah sirna hanya dalam sekejap pandangan mata, pengorbananku telah cukup untuknya, tanganku kini telah ringkih tak berotot. Jiwaku lemah tak bergairah, aku memendam sebuah jeritan yang sangat dalam, menghibur diri hanya dengan mimpi yang sunyi di gelapnya hari
Aku telah korbankan masa depanku hanya demi seorang yang aku sayangi, tapi kini pengorbanan itu seakan tiada arti. Gundah gulana meraja dalam jiwaku yang sunyi tanpa pelita di setiap sisi. Indah di pandang tak se indah dirasakan.
Wahai mimpiku menjauhlah kau dari benakku aku tak pantas untuk kau hingapi, aku tak kan sanggup untuk mengejarmu, derajat kita terlalu jauh berbeda. Biarlah aku melangkah tanpa arah yang pasti. Mataku telah terbuka dan aku tak mau bermimpi lagi.